Mahasiswa Polbangtan Gowa PKL dan Magang MBKM di Kabupaten Bone

tabloidTEMPO – Suasana Desa Lanca, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, tampak lebih hidup beberapa pekan terakhir. Para mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa tengah melaksanakan program Praktik Kerja Lapang (PKL2) sekaligus magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM2) di sejumlah titik lokasi strategis.

Kegiatan ini berlangsung sejak 14 Juni hingga 14 Agustus 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi dan pengalaman kerja dan usaha nyata di bidang pertanian. Rabu, (30/7/2025)

Sebanyak 10 mahasiswa tingkat III yang berasal dari dua program studi turut serta dalam pelaksanaan kegiatan ini, 6 orang dari Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, 4 orang dari Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan

Mereka tersebar di sejumlah lokasi untuk menjalankan beragam kegiatan, mulai dari pengolahan lahan pertanian—termasuk lahan rawa—hingga pendampingan petani dalam proses tanam serentak dan kegiatan panen perdana yang difasilitasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Selain itu, mahasiswa juga aktif dalam forum-forum kelompok tani serta sedang menyusun materi untuk pelatihan dan penyuluhan Brigade Pangan menuju swasembada pangan

Tujuan utama dari kegiatan ini tak hanya terfokus pada pembelajaran teknis, namun juga pada pembentukan karakter profesional dan sikap tanggung jawab sebagai calon penyuluh dan praktisi pertanian yang siap terjun ke masyarakat.

Salah satu peserta PKL, Faturillah Ananda Syafrin, menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. “Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk belajar langsung dari lapangan.

Kami tidak hanya memahami cara kerja pertanian secara teknis, tapi juga mendalami tantangan sosial di sektor pertanian. Pendampingan Brigade Pangan dan penyuluhan yang kami lakukan menjadi jembatan antara kampus dan kebutuhan riil petani,” ungkapnya.

“Selain terlibat langsung dalam pengolahan lahan, kami turut hadir dalam forum-forum kelompok tani yang menjadi tulang punggung kolaborasi antar petani.

Lanjutnya, dengan adanya program ini, diharapkan kami mampu menjadi agen perubahan di sektor pertanian yang lebih adaptif dan solutif terhadap tantangan ketahanan pangan nasional,”tutup Fatur

(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Aslam Group Menampik Tudingan Gelapkan Dana Haji
Next post Vonis Dua Owner Skincare ‘Mencederai’ Pradilan, AMPK Sulsel Gelar Aksi Depan Pengadilan Tinggi Makassar
Close