tabloidTEMPO– Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Gowa, Provensi Sulawesi Selatan Akan dilaporkan Oleh Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Demokratik (GEMPUR) Ke Kejati SULSEL terkait dugaan penyalagunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2023 dan 2024.
Koordinator GEMPUR Taufik Mengatakan akan melaporkan Kepsek SMA Negeri 2 Gowa berdasarkan hasil penelusuran “Kami temukan adanya penyalagunaan Bantuan Operasional Sekolah yang kami duga memperkaya diri sendiri dan orang lain.
“Kami sudah mengumpulkan data selama penulusuran beberapa bulan dengan meminta keterangan berbagi pihak sekitar lingkungan sekolah
“Hasilnya dari data penelusuran terdapat penggunaan atau pengelolaan Dana Bantuan Operasional (BOS) Tahun anggaran 2023 dan 2024 yang berjumlah satu miliar lebih pertahunnya dan proses pencairan dilakukan secara pertahap, Dalam setiap laporan tahapan itu, ada beberapa indikasi kejanggalan yang ditemukan hingga berpotensi dapat merugikan keiangan negara. Katanya 12/07/2025
Dari hasil tersebut kami menilai ada dana yang diduga di selewengkan untuk memperkaya diri dengan modus berupa dugaan Mark-up, pengurangan kualitas dan kuantitas belanja barang serta kegiatan fiktif dalam penggunaan dana BOS di beberapa Komponen tersebut. Ujarnya
Menurut Taufik, ada beberapa komponen penggunaan dana BOS yang akan dilaporkan ke Kejati sulsel diantaranya pojok baca, pemeliharaan sarana dan prasarana, kegiatan satuan pendidikan dan pelaksanaan dan pembayaran honor yang beejumlah ratusan jutah rupiah. Cetunya
Taufik menegaskan dana BOS yang dikucurkan oleh pemerintah harus di manfaatkan sekolah yang sebaik baiknya, penggunaan dana BOS harus di kelolah secara transparansi dan tidak boleh ditutup tutupi.
“Penting bagi aparat penegak hukum untuk mengusutut dan tidak membiarkan praktik praktik penyalagunaan uang negara berlalru larut, penegakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu, menjadi harapan banyak pihak. Tutupnya
Sementara kepala sekolah SMA Negeri 2 Gowa saat di kunjungi disekolah untuk di konfirmasi tidak berada di tempat dan media ini telah berupanya menghubingi melalui telepon dan pesan whatshap namun tidak merespon dan terkesan elergi dengan wartawan.
(Tim)